Menjadi Herbalis Muslim

Akhirnya diupdate juga blog ini. Mungkin itu kata yang pertama kali yang akan di ucapkan setelah hampir lebih dari 6 bulan tak tersentuh. Saya bingung kenapa malas sekali untuk menuangkan apa yang saya alami, ide menarik yang ada di sepanjang perjalan hidup maupun hal - hal yang berkaitan dengan spiritualitas yang telah mewarnai perjalanan hidup saya.

Perlu saya sampaikan bahwa saat ini saya sedang tertarik dan mencoba untuk belajar lebih mendalam mengenai pengobatan Thibbun Nabawi. Yaitu metode pengobatan yang di contohkan oleh Rosulullah SAW dan Insya Allah ini merupakan salah satu jalan yang akan saya tekuni dalam mengaplikasikan keyakinan untuk menjadi yang paling bermanfaat untuk orang lain.

Semua ini berawal ketika ada teman yang ramai membicarakan pengobatan melalui bekam. Walau sempat takut karena cara terapinya yaitu dengan melukai kulit dengan jarum, namun karena mendengar cerita khasiat dan kelebihannya ditambah lagi itu merupakan sunnah Rasulullah maka saya mencoba untuk di bekam oleh teman saya tersebut.
1 hari Setelah di bekam ada rasa perih dan ngilu pada luka bekas bekam, namun hari ke-2 pegal yang ada di punggung dan pundak yang selama ini mendera hilang seketika.
Teman saya tersebut juga menceritakan tentang kondisi umat Islam saat ini yang tak berdaya dengan ketidak tahuannya tentang pengobatan barat yang ternyata bertentangan dengan ajaran Islam.

Saya sempat kaget kalau ternyata obat - obatan kimia yang berasal dari dokter / warung tidak ada yang bisa menjamin kehalalannya. Padahal Indonesia merupakan negara yang muslimnya paling banyak di dunia. Disamping itu ternyata obat kimia tidak dapat menyembuhkan bahkan bisa menimbulkan penyakit yang baru.
Rasulullah SAW jauh - jauh hari sudah menyampaikan bahwa obat terbaik ada pada Al Qur'an dan madu.

So mulai saat ini mari kita sama-sama menggalakan produk obat-obatan halal bagi seluruh kaum muslim di seluruh dunia. Karena itu merupakan tanggung jawab bersama.