lokasi foto : Depan kantor koramil Cikarang Barat
(Catatan
Perjalanan saat ada demo buruh di MM2100 Cibitung)
Pagi
itu, Rabu (11/1) sebagaimana hari-hari yang lain, saya memulai aktifitas pagi
dengan mengantarkan putraku ke sekolahnya di daerah Tambun. Sambil
menunggu persiapan putraku, seperti biasanya saya menyimak siaran radio Dakta
yang pagi itu ramai memberitakan adanya demo Buruh di Kawasan Industri MM2100
Cibitung.. Dalam pikiranku langsung terbayang untuk mencari jalan alternative menuju
ke kantorku selepas mengatar putraku nanti.
Benar saja, memasuki lampu merah Cibitung jalan menuju arah
tol Cibitung arus lalu lintas tampak tak bergerak. Banyak kendaraan membalikan
arahnya guna mencoba menghindari terjebak kemacetan yang semakin parah. Tadinya
kupikir ingin melihat aksi buruh dari jarak yang lebih dekat. Barangkali ada
sesuatu yang bisa kuambil fotonya dan kutulis dalam blog, Tapi ternyata arus
lalu lintas tidak bergerak sama sekali. Akhirnya kuputuskan untuk ikut berbalik arah mencoba mencari jalan
alternatif.
Ku arahkan sepeda motorku menuju arah jalan Imam Bonjol.
Tampak didepanku antrian kendaraan juga memadati seluruh badan jalan. Jangankan
mobil, sepeda motorku pun tidak bisa ku pacu dengan cepat. Yahh, akhirnya
terpaksa akupun ikut terjebak kemacetan pagi ini. Tampak arah sebaliknya
kulihat tidak begitu padat. Kupikir banyak orang yang mengalihkan perjalananya
untuk menghindari kemacetan pagi ini dengan tidak melalui jalur pintu tol Cibitung.
Memasuki putaran arah sebuah perusahaan soft drink asing di
Cibitung, kucoba mengarahkan sepeda motorku kearah jalan alternatif yang tembus
ke Kali Malang
melalui Indo Farma. Tapi baru
sekitar 500 M berjalan, dikejauhan kulihat terjadi kemacetan juga. Sejurus
kemudian kulihat pengedara sepeda motor dari arah berlawanan mengisyaratkan
untuk balik arah karena macet yang parah, otomatis tanpa pikir panjang langsung
kuputar haluan kembali ke jalan Imam Bonjol.
Dijalan Imam
bonjol dengan terpaksa kulalui dengan melawan arah, karena antrian kendaraan
kulihat semakin parah saja dijalur arah Cikarang tersebut. Memasuki Rawa
Panjang kubelokan kuda besiku kearah kanan menuju ke Kali Malang. Jalannya
cukup menantang karena masih berupa tanah. Makin kedalam jalan semakin
menantang karena kondisi jalan bercampur dengan genangan air sisa hujan semalam
sehingga harus extra hati-hati.
Memasuki kali
malang, kondisi jalan ternyata malah semakin parah. Seluruh badan jalan
dipenuhi dengan lobang-lobang menganga plus tertutup oleh genangan air. Hmm
tampaknya perjuangan masih belum berakhir. Dengan perlahan kucoba lalui dengan
penuh kewaspadaan mengingat kondisi lubang yang tertutup air sehingga saya tidak
tahu seberapa dalam genangan bercampur lumpur tersebut.
Kurang lebih 1 Km
kulalui jalan tersebut, alhamdulillah menjelang arah warung bongkok jalan
dihadapanku tampak mulus dengan cor beton yang kokoh. Langsung saja kupacu
tungganganku yang bagian bawahnya sudah penuh berselimut tanah. Sepertinya
bakal telat tiba dikantor nih.
Sungguh Sangat
nikmat memacu si Bladeku ini di jalan yang sangat mulus. Wusss...
Bak orang yang
baru sembuh dari sakit, baru sadar betapa nikmatnya sehat itu. Begitupun yang
kurasakan saat itu. Usai berjuang dijalan yang penuh lubang dan berlumpur
kemudian menjumpai kondisi jalan yang 180 derajat berlawanan dengan kondisi
sebelumnya.
Tak lama akupun
tiba dengan selamat dikantor walau harus telambat, alhamdulillah.
Perjalanan hari
ini menyadarkan diriku bahwa pembangunan di Kabupaten Bekasi memang harus
dilanjutkan. Walaupun sudah 700 Km sudah di cor, namun jika berhenti diangka
tersebut diatas rasanya sangat sayang sekali.
Jadi teringat
jalan Bosih yang setiap hari kulalui untuk mengantar sekolah putra pertamaku .
Duluu jalan tersebut demikian hancurnya. Setelah jalan tersebut di cor,
alhamdulillah hanya butuh waktu 15 menit untuk tiba disekolah sehingga aku
masih punya waktu untuk bisa tiba di kantor tepat pada waktunya .
Akhirnya kita
dihadapkan pada 2 pilihan. Merasa cukup dengan kondisi yang ada atau tertantang
untuk melanjutkan perjuangan yang sudah di berjalan. Semua tentunya
dikembalikan ke diri kita masing-masing. Yang jelas kita tetap berusaha untuk
berkontribusi dengan memaksimalkan potensi terbaik yang kita miliki untuk
Bekasi tercinta.
Ingat, Jangan
diam SAJA!!!..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar