Sabtu, November 22, 2014

Pemimpin Suka Bohong, Sakitnya Tuh Disini..

Gegap gempita pemberitaan di media baik itu cetak, elektronik maupun media sosial cukup meriah selama sepekan ini. Mulai dari kenaikan BBM, demo buruh yang meminta kenaikan upah hingga berita presiden yang kebijakannya banyak menuai kritik karena seringkali mengundang polemik di tengah masyarakat.

Yang paling banyak mendapat sorotan yaitu dinaikkannya BBM oleh Pemerintah pada Selasa (17/11). Harga premium yang semula harganya 6500 mengalami kenaikan sebesar 2000, menjadi 8500/liter tentu sangat memberatkan kondisi kehidupan masyarakat karena efek domino yang bakal dihadapinya.

Beragam respon masyarakat menyikapi kebijakan yang tidak populer dari masa kemasa pemerintahan baik era Suharto sampai dengan saat Jokowi memimpin. Ada yang setuju dengan kebijakan tersebut tapi banyak juga yang kontra.

Yang paling 'ramai' menyuarakan respon tersebut, sosial media menjadi salurannya. Bahkan di twitter, taggar SalamGigitJari menempati posisi teratas trending topik selama sepekan terakhir ini.

Namun dari semua respon masyarakat tersebut, saya yang merupakan rakyat bawah yang awam mengenai politik dan hingar bingarnya, secara pribadi memberikan sedikit catatan untuk presiden kita yang baru memerintah belum 100 hari ini.

Berdasarkan berita yang beredar beberapa minggu terakhir Pak Presiden Jokowi kerapkali mengingkari janjinya saat masa kampanye pemilihan presiden yang lalu. Di era digital ini banyak kutipan - kutipan yang bisa di petik mengenai apa saja yang di janjikan saat kampanye dulu, sehingga sangat berat bagi masyarakat menerima kenyataan ketidak konsistenan presiden yang begitu di harapkan membawa banyak perubahan khususnya bagi wong cilik yang merupakan basis massa yang paling banyak memberikan dukungannya.

Beberapa diantaranya yang sedang hangat minggu ini yaitu kebijakan kenaikan bbm dan pengangkatan Jaksa Agung yang berasal dari parpol. Padahal saat kampanye pilpres yang lalu hal tersebut dijanjikan tidak akan dilakukannya.

Terlepas dari itu,  mengenai kenaikan BBM yang banyak dipertanyakan manakala harga minyak dunia sedang turun dan jaksa agung yang berasal dari parpol yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, ingkarnya janji seorang pemimpin sudah menjadi catatan tersendiri bagi rakyat Indonesia agar dimasa yang akan datang tidak mudah tergoda oleh janji manis dan pencitraan yang akhirnya dibelakang hari hanya pemimpin yang berkualitas dan kompetenlah yang akan memimpin negeri tercinta ini.

Jadi jika sudah sering di kecewakan, rakyat kecil hanya bisa bilang menurut lagu dangdut yang sedang hits saat ini, 'Sakitnya tuh di sini."

Tidak ada komentar: