Kamis, Desember 06, 2012

Abi, Aku Pengen Sekolah...



Sudah hampir empat hari ini aku mengantar Zaidan ke Sekolahnya di SDIT Daarul Fikri. Biasanya putraku yang nomor 2 ini ikut tetangga kami yang juga bersekolah ditempat yang sama, namun karena ada orang tua dari tetangga kami yang sakit sehingga harus menjenguk ke Bandung.

Di hari pertama, Senin (3/12) saya harus berangkat lebih pagi karena arah menuju sekolah Kak Zaidan agak menyerong kearah Timur. Padahal arah kantor saya menuju ke selatan.

Di hari kedua ada kejadian unik yang ditunjukan oleh polah anakku yang ke 3, Khansa. Tiba-tiba saja dia menangis meraung-raung ingin mandi dan ikut sekolah seperti kakaknya. Saya dan istri berusaha merayunya namun putriku yang cerdas ini tetap bersikukuh dengan keinginannya. Akhirnya dengan sabar kami merayunya dan berusaha mengalihkan apa yang menjadi keiniginannya.


Walau pada akhirnya tangisnya bisa reda namun pada hari selanjutnya tekadnya untuk berangkat sekolah bersama sang kakaknya belum juga surut. Setelah saya selidiki dan bertanya dengan istri, ternyata Khansa iri melihat kakaknya berangkat bersamaku. Karena biasanya saya berangkat kerja dan Zaidan berangkat Sekolah dengan arah yang berbeda.

Di hari yang lain, saat saya menghubungi istri dijam kantor untuk sekedar menanyakan kondisi rumah. Khansa tiba-tiba mengambil alih HP uminya dan berbicara padaku. Dia menanyakan keberadaan sang kakak. Aku jelaskan bahwa Abi kerja dan Kakak Zaidan disekolah.

Memang perlu kesabaran mengahadapi putriku yang cantik ini. Kemauannya yang keras dan kecerdikannya ini membuat kami orang tua harus berhati-hati mengarahkannya. Saya yakin semua itu merupakan proses positif menuju perkembangannya yang memang ada pada masa keingintahuannya yang tinggi. Kita sebagai orang tua tak perlu khawatir akan hal itu. Memang dibutuhkan pengetahuan khusus sehingga proses tersebut menjadi hal yang dapat membantu perkembangan putra-putri kita kearah yang lebih baik lagi.

"Bi, Aku mau sekolahh!!." Ujar putri ku sambil air matanya bercucuran. Jika ingat hal itu aku terharu dan bangga denganmu. Ohh Putriku maafkan aku jika masih kurang sempurna membimbingmu. Semoga Allah memberikan bimbinganNya agar aku senantiasa menjadi orang tua yang mampu menjadi tauladan dan bisa memfasilitasi kalian untuk menjadi oarng yang berguna bagi Nusa, Bangsa dan Agama, Aamiin..

Tidak ada komentar: