Minggu, Desember 29, 2013

Catatan Perjalanan | At Jogja with Family



suasana di dalam Kereta Gajah Wong
Dalam rangka liburan bersama keluarga untuk tahun ini, kami sekeluarga jauh-jauh hari sudah merencanakan mengisi liburan mengunjungi Jogjakarta. Tiket kereta api sudah kami pesan sejak bulan oktober yang lalu di stasiun Pasar Sene Jakarta. Selain liburan kami juga akan mengunjungi beberapa kerabat istri yang ada disana. Ikut bersama rombongan anak anak dan istri saya, ibu, keluarga Bule Yayuk dan Pak Toso.

Pada hari keberangkatan yaitu Jum’at 27/12/13 rombongan dibagi jadi 2. Saya beserta para ibu dan anak-anak menggunakan transportasi kereta api dan lukman, om Olan, Pak Toso, Lukman dan Andi mengendarai mobil. 

Rombongan berangkat menuju stasiun Pasar Senen sejak jam 3 dinihari. Dengan menggunakan Carry kami bertolak dari kediaman di Cibitung menuju Indoporlen untuk menjemput rombongan dari Bumi Sani. Dari Indoporlen kakmi langsung meluncur menuju Stasiun melalui jalur biasa via Terminal Polu Gadung.


Tiba di Pasar Senen, suasana Stasiun sudah mulai ramai. Rombongan pun bergegas menuju pintu masuk peron. Memasuki peron tampak kereta api Gajah Wong yang akan kami tumpangi. Saat itu waktu baru menunjukan pukul 5 pagi. Sambil menunggu waktu pemberangkatan kami menunaikan sholat subuh di musholla yang ada dilokasi stasiun.

Tepat pukul 6.15 kereta api Gajah wong beranjak meninggalkan stasiun. Rombongan menempati gerbong 3 no 9 – 11. Fasilitas dikereta terasa cukup nyaman. Bagi yang sering online menggunakan gadget semakin tambah nyaman dengan adanya fasilitas colokan listrik yang siap memberikan asupan energy untuk kita berselancar di dunia maya atau up date status di sosial media. Saat ini pedagang asongan tak tampak lagi berkeliaran sehingga anak-anak pun bisa berlarian di sepanjang lorong.

Tiba di stasiun Tugu menjelang pukul 3 sore. Suasana stasiun  cukup ramai dan suhu cukup panas. Didepan stasiun tampak lalu lalang pengemudi ojek dan becak menawarkan penumpang yang turun dari kereta.  Tak lama berselang mobil Blazer hitam yang menjemput rombongan memasuki halaman stasiun. Sejurus kemudian kamipun berangkat menuju kediaman keluarga di bilangan Sewon, Imogiri.

Suasana lalu lintas dikota Jogaja cukup padat. "Di saat liburan saat ini jogja menjadi tempat yang tidak nyaman karena jalan-jalan di seputar kota menjadi macet." ujar mas Yudi, kerabat yang menjemput kami. Di masa liburan ini macet merupakan hal yang tak dihindari di kota ini.

Setelah menempuh perjalanan selama ½ jam kamipun tiba di  perkampungan yang bisa dibilang tidak kampung lagi. Jalan-jalan sudah di aspal dan arsitektur rumah pun mayoritas sudah modern. Walau demikian suasana pesawahan dan rimbunnya pepohonan membuat suasana lingkungan menjadi sejuk dan asri.

Untuk hari pertama kami menginap di rumah mbah Ruk. Seorang ibu yang sudah berumur namun masih tetap energik. Beliau saat ini masih tetap beraktifitas seperti layaknya warga lain yang berumur lebih muda. Tubuhnyapun masih cukup kokoh menopang fisiknya yang sudah renta.

Rencana pada hari ke-2 kami baru akan bepergian dan akan di awali dengan silaturahmi mengunjungi kerabat di seputaran kota Jogja. Mobil yang akan kami gunakan sudah siap parkir di depan rumah tempat kami menginap. Catatan hari ke-2 akan kami lanjutkan berikutnya. Sekarang mau menyuapi putrid cantikku Khansa, Ciaoo.

Tidak ada komentar: